Kenapa Film Pabrik Gula Tidak Tayang di Netflix?

Kenapa Film Pabrik Gula Tidak Tayang di Netflix

Berikut ini beberapa alasan kenapa film Pabrik Gula tidak tayang di Netflix. Berdasarkan Review Film Pabrik Gula dari beberapa website, film ini menjadi salah satu film horor populer yang tayang di bioskop. Lalu kenapa film pabrik gula tidak tayang di Netflix? Simak beberapa alasannya dibawah ini:

1. Fokus Distribusi Bioskop dan Festival

Film Pabrik Gula oleh MD Pictures dirilis dengan strategi penayangan yang intens di bioskop Indonesia (31 Maret 2025) bahkan dengan pemutaran versi berbeda (17+ dan 21+) serta format IMAX/4DX. Selain itu, digelar gala premiere di Los Angeles pada 27 Maret 2025. Strategi ini menunjukkan prioritas distributor dalam memaksimalkan pendapatan box office dan profil film di pasar global melalui festival sebelum memasukkan ke platform streaming seperti Netflix.

2. Belum Ada Kesepakatan Lisensi

Hingga kini, monitoring JustWatch mencatat bahwa Pabrik Gula “not available for streaming” dan belum muncul di platform mana pun. Hal ini menandakan bahwa belum terjadi kesepakatan lisensi dengan Netflix atau pesaingnya. Proses jual-beli hak siar biasanya dilakukan setelah merampungkan distribusi bioskop, dan proses tersebut memakan waktu beberapa bulan.

3. Sensor dan Regulasi Konten

Film ini mengangkat tema horor dengan adegan mistis dan dramatis, serta dialog yang inten beberapa dianggap “uncut” dengan rating 21+. Di Indonesia, sensor konten diatur ketat (LSF). Poster film pun sempat tertunda karena dianggap “distribusi pornografi” sehingga tak lolos sensor awal. Jika Netflix ingin menayangkan versi penuh, perlu memastikan semua versi lolos sensor di Indonesia dan negara-negara target, hal ini bisa menunda kesepakatan lisensi.

4. Aturan dan Preferensi Netflix untuk Produksi Lokal

Netflix cenderung memprioritaskan karya “Netflix Originals” atau konten lokal yang diproduksi sendiri. Banyak film lokal di Indonesia yang belum masuk platform ini karena pendekatan tersebut. Selain itu, negosiasi dengan regulasi lokal terkait sensor berlansung lama.

5. Strategi Pendapatan Bertahap

MD Pictures tampak menjalankan strategi monetisasi bertahap: mulai dari penayangan bioskop domestik, pemutaran internasional, hingga selanjutnya di OTT. Kesepakatan ke OTT kemungkinan akan dilakukan setelah fase pendapatan utama, yaitu bioskop, selesai dan indikator performa film (lebih dari 4 juta penonton) telah tercapai. Strategi ini lazim agar nilai tawar pengembang/publisher terhadap platform streaming meningkat saat film sudah terbukti sukses.

Itulah beberapa alasan kenapa film Pabrik Gula tidak tayang di Netflix. Secara ringkas, Pabrik Gula belum tersedia di Netflix karena beberapa sebab berikut:

  • Prioritas distribusi: bioskop (versi 17+/21+, IMAX/4DX, premier LA).
  • Belum terjadi kesepakatan lisensi streaming.
  • Tantangan sensor konten dan regulasi.
  • Netflix lebih memprioritaskan produksi original.
  • Strategi monetisasi bertahap dari MD Pictures.

Untuk saat ini, film hanya bisa disaksikan secara resmi di bioskop (Indonesia dan beberapa negara Asia) dan akan tersedia di platform digital ketika tahap pemutaran bioskop dan transaksi lisensi tuntas kemungkinan nanti di Vidio, KlikFilm atau OTT resmi lainnya, potensial Netflix setelah siklus tersebut selesai.